Terlihat pintu
itu menghadang jalanku, jalan untuk bisa meraihmu.
Kucoba
membukanya, tapi terkunci dengan banyak gembok dan rantai yang bergelayutan
membebani tiap sudut dan sisi.
Dengan polos
tetap saja kumencoba meski tahu aku tak memiliki segelintir satu kuncipun.
Semua kunci ada
di gengaman kecilmu. Sampai telapak tanganmu tak muat menahan beban itu
sendiri.
Tapi kau tetap
tak merelakannya pergi, tak membiarkan kunci-kunci itu memberikan udara segar.
Kau lebih memilih
untuk terkurung dalam kesendirian, terdiam walau sadar inginkan seseorang untuk
masuk ke dalam.
Apa harus dengan
paksaan? Apa perlu kudobrak?
Pintu itu tipis
dan rapuh, akan mudah roboh menjadi keping –kepingan kecil hanya dengan satu
tinju kananku.
Tapi apa itu
perlu?
Tak perlu....
Aku hanya perlu
melirik diriku sendiri.
Aku juga masih berdiri
di balik pintuku sendiri, menggemgam tiap-tiap kunci kebebasan.
Merasa ketakutan
untuk bisa menemuimu.
Aku sendiri juga masih
terkurung.
kunci? kau segar dan menyejukkan?
BalasHapusmakane, nek isih seneng ki ojo gaya2an dikekke wong.. ckckck maki, maki...
aku ra mudeng masalah iki...tp aku merasa berada diposisi cewek itu skg ini...owkowkowk
BalasHapusbelum bisa memberikan kunci2 itu pada org lain.
wkwkwkw
BalasHapusternyata pada mengira ini masalah percintaan to???
tp bisa juga sih....