Sabtu, 11 Agustus 2012

Mesin Waktu


Aku pernah berkata jika ada mesin waktu aku akan menghancurkannya jadi puing-puing, melumatnya menjadi bubur jika perlu, dan bubur itu bahkan akan kumakan dan nantinya jadi kotoran yang nista! Tapi, keadaannya tak seperti itu kali ini.. Aku melemah dan hampir kalah... 

Jika tiba-tiba benda itu muncul di depan kedua mata senduku, mata yang kini jarang beristirahat ini, aku akan memandangnya lama dan tajam, penuh kecemasan dan tanda tanya besar. Mungkin juga aku akan mendekat, mencermati tiap detail harapan yang ditawarkan.

Pastinya akan satu tombol bundar yang mengijinkanku untuk mundur berjam-jam, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, menuju di suatu masa saat semuanya ada tepat di tiap gambaran  yang kurindukan. Akan kuletakkan telunjukku di tombol itu, hanya meletakkan tanpa menekannya lebih dalam; meraba dan merasakan tiap kenangan yang mungkin menjadi nyata dalam realita. Ya, mungkin aku akan lama terjebak dalam fase itu, sangat lama. Fase dimana kelinglungan membebani pikiran untuk memilih antara lepas darinya atau nekat menekannya. Akan kunikmati kelinglungan itu yang pada akhirnya.... kusaut palu dan menghantamnya tanpa belas kasihan!!

Dan ada satu lagi tombol yang mengusikku, merayuku dengan gombalan-gombalan memabukan. Terlihat tombol itu semakin mengajakku untuk bergerak cepat, melaju tanpa tau apa yang terjadi, menuju  masa depan. Aku akan sangat kuwalahan menghadapi bujukan tombol yang satu ini. Rayuannya tentang meninggalkan masa-masa sulit ini, menjauihi masa-masa kehancuran ini, pergi dari keterpurukan, dan langsung meraih kebahagiaan. Sungguh instan dan sulit tertolak. Lagi, aku akan meletakkan telunjukku, meresapi tiap harapan dan cita yang segera.., ah bukan segera tapi sekarang juga akan terwujud! Bahkan bukan cuma aku sendiri, aku yakin kalian juga akan terlena! Dan saat seperempat detik sebelum kuputuskan untuk menekannya, aku akan tersenyum sebertar, lalu.... paluku tak akan segan-segan mengayun tanpa lelah untuk meremukkannya!!

Jahanam! Bajingan! Kau kira aku bisa diiming-imingi dengan hal-hal bodoh seperti itu, hah!? Memang aku sedang lemah, tapi aku tak selemah itu! Aku bukan banci rombeng yang suka lari dari kenyataan! Aku ini pejuang yang kuat dan hebat! Camkan itu! Aku tak akan menangisi atau mengharapkan masa lalu, aku juga tak akan mencari jalan pintas untuk temukan kebahagiaan! Lihat ini! Saat ini, di tempat ini, dan detik ini, aku akan menikmati tiap hela nafas perjuanganku... Aku tak akan menyerah, bodoh! Menyerah bukanlah pilihan dalam tiap langkahku! Meski pahit, sakit, rumit, tiap rintihan ini tak akan sia2... Aku yakin itu... Memang, aku sudah jatuh berkali-kali, dan selalu meninggalkan bekas luka. Tapi lihatlah.. Ayo, kemarilah dan lihat lebih dekat.. Aku bangga dengan tiap bekas luka yang ada di tubuhku! Entah itu luka yang tersurat maupun tersirat.. Aku selalu tegak lagi!

Aku tak butuh mesin waktu..
Ini hidupku...
Belum manis dan belum indah...
dan aku menikmati dan mensyukurinya....

3 komentar: